Wednesday, October 10, 2018

Melacak Asal-Usul Masyarakat Meukek

pantai Labuhan Tarok

 Pertengahan 2006, itulah awal mula saya merantau ke ibukota Banda Aceh. Saya diantar oleh orang tua masuk ke sebuah pesantren. Di tempat ini saya tinggal di asrama, berbaur dengan orang-orang dari segala suku dan daerah yang ada di Aceh.

Saya berasal dari salah satu kabupaten yang paling jauh dari Banda Aceh, yaitu Aceh Selatan. Lahir dan besar di Kecamatan Meukek, Penduduk Aceh Selatan dihuni oleh 3 suku; Kluet, Aneuk Jamee (Minang), dan Aceh.

Meukek merupakan sebuah kecamatan yang berada di antara kecamatan Labuhanhaji dan Sawang. Meukek dihuni oleh masyarakat bersuku Aceh. Keseharian saya di kampung berbahasa Aceh. Namun bahasa Aceh saya berbeda dengan Bahasa Aceh dari daerah lain. Mungkin agak lebih susah dipahami oleh orang-orang Aceh lain. 

Saat berkomunikasi dengan teman-teman lain di pesantren, bahasa saya agak susah dipahami, walaupun sama-sama berbahasa Aceh. Akhirnya saya lebih memilih berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.

Namun, ada satu daerah yang agak mempunyai kesamaan dengan Bahasa Aceh saya. Teman-teman dari Aceh Besar punya banyak kemiripan dengan bahasa saya. Sebab itu, saya lebih cepat akrab dalam lingkungan baru tersebut dengan santri-santri dari Aceh Besar daripada yang lainnya.

Sejak saat itu timbul rasa penasaran yang sangat besar dalam kepala saya, apa sebab banyak kesamaan bahasa Aceh Besar dengan bahasa daerah saya daripada kawan-kawan dari Pidie, Bireun, Aceh Utara, Aceh Timur, dan lainnya. Padahal jarak Aceh Besar dan Aceh Selatan lumayan jauh. lebih kurang 450 KM atau menghabiskan waktu 10 jam perjalanan darat.


Kisah pelayaran rombongan Aceh Rayeuk

Berangkat dari rasa penasaran tersebut, saya terus mencari tahu tentang hubungan Aceh Selatan dan Aceh Rayeuk (Aceh Besar).  Sayangnya tidak saya temukan buku-buku yang menulis detil tentang sejarah asal-usul masyarakat Meukek.
Dalam buku "Ketika Pala Mulai Berbunga" sekilas diceritakan bahwa suku Aceh yang ada di Aceh Selatan berasal dari Aceh Besar, sebagiannya lagi dari Pidie bermukim di Blangpidie (ibukota Abdya saat ini). 

Dari cerita Ayahwa saya (abang dari ibu), ayah dan ibu dari nenek kami berasal dari Blangbintang, Aceh Besar. Zaman dulu merantau ke Tapaktuan dan menetap di sana. Namun sayangnya tidak ada yang mengetahui lagi siapa orang Blangbintang punya hubungan nasab dengan keluarga kami. Maklum, dulu belum ada alat komunikasi canggih seperti saat ini, serta jarak Aceh Selatan dan Aceh Besar sangat jauh.

Cerita yang lebih menguatkan saya temukan dari hasil googling. saya menemukan sebuah cerita tentang orang-orang yang pertama kali menghuni Meukek dari meukekonline.blogspot.com. Bersumber dari cerita Alm Teuku Mahyiddin, mantan Camat Meukek, yang diriwayatkan oleh kakek beliau TR Tjut, mantan Zulfbesturder Meukek (sekelas camat zaman penjajahan Belanda), bahwa orang-orang yang pertama mendiami Meukek merupakan serombongan dari Aceh Rayeuk.

Dari jalur laut, serombongan yang dipimpin oleh Teuku Banta Lam Ara mencari sebuah wilayah kosong di selatan Aceh. Akhirnya mereka mendarat di sebuat teluk. Di pantai teluk tersebut terdapat sebatang pohon besar yang dinamakan Pohon Tarok.Tempat pendaratan rombongan Aceh Rayeuk tersebut  diberi nama oleh rombongan tersebut sebagai Lhok Tarok. Lalu berubah menjadi Labuhan Tarok. Sebuah desa dalam kecamatan Meukek, Aceh Selatan

Saat pendaratan tersebut, Labuhan Tarok belum berpenghuni, hanya hutan belantara. Akhirnya rombongan dari Aceh Rayeuk tersebut memilih bermukim di sini. Mereka membuat sawah dan berkebun di tempat baru tersebut.

Setelah beberapa tahun menetap, Teuku Banta Lam Ara kembali ke Aceh Rayeuk. Lalu datang rombongan ke dua ke Meukek dari Aceh Rayeuk yang dipimpin oleh Teuku Cadek untuk melanjutkan usaha perkebunan dan sawah yang sebelumnya telah dirintis oleh Teuku Banta Lam Ara.

Teuku Cadek akhirnya juga kembali pulang ke Aceh Rayeuk. Untuk melanjutkan usaha tersebut, ia mengutus adiknya Teuku Teungoh untuk berangkat ke Meukek. Lalu ia menikah di Labuhan Tarok hingga beranak-cucu. Ia menghabiskan usianya di tempat ini. 

Dari cerita tersebut, saya berkesimpulan bahwa orang-orang suku Aceh di Aceh Selatan, khusunya Meukek berasal dari Aceh Rayeuk (Aceh Besar). []




No comments:

Post a Comment

Teks Doa Kamilin dan Video

  FEEZDAILY -- Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Di bulan ini ramai-ramai orang Islam berlomba-lomba unt...