Friday, December 20, 2019

Riwayat Penghina Nabi Muhammad di Indonesia dari Masa ke Masa



Penghujung tahun 2019, umat Islam Indonesia kembali diributkan dengan pernyataan kontroversial salah seorang anak dari presiden Indonesia pertama Soekarno, ia adalah Sukmawati Soekarno Putri. Setelah sebelumnya pernah menghina syariat Islam, kini Sukmawati menghina Nabi Muhammad.

Dalam sebuah video yang beredar, Sukmawati membandingkan ayahnya, Sokarno, dengan Nabi Muhammad. Pernyataan tersebut menyebabkan Sukmawati banjir kecaman dari umat Muslim Indonesia, bahkan
telah dilaporkan ke polisi.

Namun Sukmawati bukan lah tokoh Indonesia pertama yang pernah menghina Nabi Muhammad. Salah seorang sejarahwan senior, Ridwan Saidi, dalam sebuah video pada kanal YouTube Macan Idealis mengatakan, tokoh penghina terhadap nabi akhir zaman tersebut pernah terjadi pada era sebelum kemerdekaan Indonesia dan di tahun setelah proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ridwan Saidi mengatakan, Sukmawati merupakan tokoh ketiga yang pernah menghina Nabi Muhammad. Lalu siapa kah dua orang lainnya? Simak penjelasan berikut ini tentang 3 penghina Rasulullah dari masa ke masa di bumi Nusantara.



1.      Siti Sumandari

Ridwan Saidi, mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) era Orde Baru (Orba) tersebut mengatakan bahwa Siti Sumandari adalah tokoh pertama Indonesia yang menghina Nabi Muhammad yakni pada tahun 1926.

Siti Sumandari merupakan merupakan salah satu anggota dari Jong Java, yaitu sebuah organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo pada tanggal 7 Maret 1915 di Gedung Stovia. Jong Java didirikan bertujuan untuk membangunkan persatuan Jawa-Raya untuk membentuk suatu ikatan yang baik serta menumbuhkan rasa cinta akan kebudayaan sendiri.

Menurut Ridwan Saidi, terlepas dari penghinaannya terhadap Nabi Muhammad, sosok Siti Sumandari lebih terpelajar daripada Sukmawati dalam mengutarakan pendapat.



Penghinaan Siti Sumandari terhadap Nabi Muhammad saat itu menimbulkan reaksi yang sangat besar dari umat Islam. Haji Agus Salim memimpin protes terhadap penghinaan tersebut, ia menantang Sumandari untuk melakukan debat terbuka di depan umum. Namun Hal itu tidak dipenuhi olehnya.
Setelah kejadian tersebut, Siti Sumandari menarik diri dari peredaran, ia menghilang dan tidak pernah muncul lagi ke publik. Bahkan pada saat sumpah pemuda, Sumandari tidak terlihat lagi.

Mengenai agama apa yang dianut Siti Sumandari, Ridwan Saidi tidak mengetahuinya. “Tidak jelas apa agama yang dianutnya!”


2.      Mei Kartawinata

Setelah Siti Sumandari menghina Nabi Muhammad sebelum kemerdekaan, setelah Indonesia merdeka muncul lagi penghinaan terhadap Rasul terakhir tersebut. Sosok tersebut adalah Mei Kartawinata yang merupakan pendiri Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).

Mei Kartawinata menghina Nabi Muhammad pada tahun 1954. Penghinaannya tersebut dengan sangat cepat menyebabkan kemarahan umat Islam. Pada 28 Februari 1954 umat Islam turun ke jalan dan berkumpul di Monas sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Mei Kartawinata yang menyakiti hati umat.

Ridwan Saidi mengatakan ada satu juta Umat Islam yang berkumpul di Monas saat itu. Jumlah tersebut dikatannya sangat banyak untuk jumlah penduduk Jakarta saat itu yang Cuma 2,7 juta jiwa. Ia merupakan saksi mata aksi tersebut dan juga turut menjadi bagian dari lautan Umat Islam di Monas.

Setelah aksi tersebut, Mei Kartawinata juga sama seperti kasus Siti Sumandari, ia menarik diri dari peredaran, tidak pernah muncul lagi di depan publik.


3. Sukmawati Soekarno Putri

Sukmawati merupakan ketua dari Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme. Ia lebih dikenal sebagai seniman. Namanya lebih dikenal oleh publik Indonesia bukan sebagai tokoh partai politik atau pun seniman, tapi sebagai penista agama dan penghina Nabi Muhammad.


Tahun 2018 lalu umat Islam Indonesia dikejutkan oleh sebuah video Sukmawati yang membaca sebuah puisi. Puisi yang dibacakan Sukmawati di atas panggung yang isinya menghina azan dan syariat Islam. Hal tersebut menimbulkan reaksi keras dari umat Islam.

Lalu tahun 2019 Sukmawati kembali mengundang kemarahan umat Islam. Pada sebuah acara ia membandingkan Nabi Muhammad dengan ayahnya, Soekarno. Hal tersebut juga menimbulkan berbagai kecaman dari Umat Islam, ia juga telah dilaporkan ke polisi.

Berbeda dengan Siti Sumandari dan Mei Kartawinata yang menarik diri peredaran setelah mendapat protes dari umat Islam. Sukmawati seperti tidak kapok walau sebelumnya pernah mendapat kecaman terhadap puisi kontroversialnya. Ia tetap tampil di depan publik seperti biasa, bahkan kembali membuat pernyataan yang menimbulkan kemarahan umat.

Begitu sekilas cerita singkat tentang penghina Nabi Muhammad dari masa ke masa menurut Sejarahwan Ridwan Saidi. Untuk mendengarkan penjelasan lengkapnya, anda bias membuka sebuah video yang berjudul “GEMPAR!! Babe Ridwan Saidi Angkat Bicara BONGKAR Kisah SUKMAWATI!” pada kanal Youtube: Macan Idealis.[]





No comments:

Post a Comment

Teks Doa Kamilin dan Video

  FEEZDAILY -- Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Di bulan ini ramai-ramai orang Islam berlomba-lomba unt...